Purbalingga - Rumah Tahanan (Rutan) Purbalingga menunjukkan komitmennya dalam mendukung demokrasi dengan menggelar Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus bagi warga binaan untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Langkah ini merupakan wujud nyata penghormatan terhadap hak asasi manusia, di mana setiap warga negara, termasuk warga binaan, tetap memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah masa depan bangsa, Rabu(27/11/2024).
Pelaksanaan pemilu di Rutan Purbalingga berlangsung di Aula Pendidikan, yang disulap menjadi TPS khusus dengan pengamanan yang sangat ketat. Seluruh proses berjalan sesuai aturan, mulai dari pengaturan antrean hingga penghitungan suara. Sebanyak 167 warga binaan yang menghuni rutan ini diberikan kebebasan penuh untuk menyalurkan hak pilihnya.
Baca juga:
Negara Sakit, Anies Hadir Membawa Perubahan
|
Kepala Rutan, Bluri Wijaksono, menegaskan bahwa pelaksanaan pemilu ini menjadi momentum penting untuk memastikan hak demokrasi warga binaan tetap terpenuhi.
“Kami ingin memastikan bahwa semua warga binaan di Rutan Purbalingga dapat menggunakan hak pilih mereka tanpa ada tekanan atau pengaruh apa pun. Petugas rutan menjaga netralitas secara penuh agar proses demokrasi ini berjalan dengan adil dan transparan, ” ungkap Bluri.
Baca juga:
Rekam Jejak Anies di Jakarta
|
Bluri juga menambahkan bahwa kehadiran TPS khusus di dalam rutan mencerminkan kepedulian negara terhadap semua elemen masyarakat, termasuk mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.
"Adanya TPS khusus di rutan menunjukkan bahwa negara tidak melupakan hak-hak dasar warga binaan. Mereka tetap memiliki peran penting dalam demokrasi dan proses pembangunan bangsa, " tambahnya.
Selama proses pemungutan suara, petugas rutan melakukan pengawalan ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh warga binaan. Tidak hanya itu, pihak rutan juga bekerja sama dengan KPU setempat untuk mempersiapkan segala kebutuhan, termasuk distribusi logistik pemilu dan pendampingan teknis.
Operator TPS juga memberikan arahan kepada warga binaan terkait prosedur pemilu, sehingga mereka bisa menggunakan hak pilih dengan benar dan sesuai aturan. Pelaksanaan pemilu ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, karena meski berada dalam lingkungan yang terbatas, pelaksanaan demokrasi tetap berjalan dengan semangat yang tinggi.
“Dengan adanya TPS khusus untuk pemilu di dalam rutan, kami ingin menunjukkan bahwa tidak ada batasan bagi warga binaan untuk berkontribusi dalam demokrasi. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap hak-hak mereka sekaligus tanggung jawab kami untuk memastikan kelancaran prosesnya, ” pungkas Bluri.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Rutan Purbalingga tidak hanya fokus pada pembinaan, tetapi juga mendukung penuh hak-hak politik warga binaan. Pelaksanaan pemilu ini tidak hanya menjadi momen penting dalam proses demokrasi, tetapi juga menjadi simbol inklusivitas dalam menyukseskan Pemilukada dan Pilgub Jawa Tengah 2024.